Pembahasan kitab Jawahiril Anfas Fiima Yardho Robbinas – 23 Jan 2022
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim, Alhamdulillahirobbil alamin, washolatu wassalamu ala Habibie rabbil alamin, Sayyidina wa Maulana Muhammadin wa’ala alihi washohbihi ajma’in, Amma ba’ad.
Meneruskan Istiqomah kita selepas membaca hadroh basaudan, kita akan mendengarkan daripada kitab Al-Qirthos Karangan daripada Habib Ali Bin Hasan Al-Athos, bercerita tentang nasehat Datuk beliau Sohibul Rotib Qutbil Anfas Habib Umar Bin Abdurrahman Al Athos. Pada minggu kemarin Al-Habib Umar Bin Abdurrahman Al attos membahas tentang yaitu cinta kepada keluarga Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Dan disitu banyak pembahasan-pembahasan yang sangat luar biasa, intinya adalah kita mencintai mereka keluarga Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, bukan karena sebab apa-apa. Akan tetapi, dikarenakan zat mereka, di diri mereka ada baginda kita Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.
Maka, pada malam hari ini Al-Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Athos melalui cucunya Habib Ali Bin Hasan Al-Athos akan menjelaskan lagi kepada kita, menekankan lagi kepada kita, tentang arti mahabbah yang sesungguhnya. Seperti apa sih maksud daripada yaitu cinta kepada keluarga Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, sebab apa? maka Beliau berkata hakekatnya cinta, Apa sih itu hakekatnya cinta? haqiqatul mahabbah fillah nih kata Habib Ali Bin Hasan al-attas hakekatnya cinta karena Allah. Bayangin disini Beliau berkata Bukan karena sebab apa-apa, malah di sempit kan lagi maknanya. kita nih harus cinta karena sebab Allah, karena Allah subhanahuwata’ala kita cinta kepada para Aulia, kita cinta kepada para alim ulama, kita cinta kepada para habaib, harus karena Allah.
Dan tandanya apa Hakekat Cinta karena Allah? adalah mengikuti kepada ahli lah, orang-orang yang dekat dengan Allah, para Kekasih Allah, para Auliya Allah, orang-orang Saleh, para alim ulama, kita ngikutin mereka. Ini bukan perkara yang baru, tapi kita ngikutin mereka Kenapa? karena mereka cinta kepada Rasulullah, mereka cinta kepada keturunan Rasulullah. Jadi hakekatnya mahabbah itu adalah kita ngikutin kepada ahlillah, yaitu orang-orang yang dekat dengan Allah subhanahuwata’ala. Ngikutin di dalam hal Apa? didalam cinta kepada keluarga Nabi, di dalam cinta kepada para alim ulama, para Aulia, orang-orang yang dekat dengan Allah subhanahuwata’ala. karena apa? dikarenakan kita taat, dikarenakan kita patuh ngikutin itu yang punya perintah Allah subhanahu wa ta’ala.
Jadi cinta karena Allah itu, karena Taat kepada Allah. Bukan karena sebab apa-apa, kok bisa begitu? Iya karena kata Habib Ali Bin Hasan wallohu Ini yang ngomong siapa Allah subhanahuwata’ala, ini permintaan siapa Allah subhanahuwata’ala, apa Ucapan Allah? yang mana ucapan ini ditujukan untuk rasul-nya, untuk kekasihnya baginda kita Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, yang diperintahkan oleh Allah subhanahuwata’ala. Rasulullah untuk berkata kepada umatnya ” katakan wahai Nabi Muhammad, apabila kalian benar-benar cinta kepada Allah. apa tandanya? Apa cirinya? kalau bener ente ini taat cinta kepada Allah, maka kata Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui lisan rasul-nya shallallaahu Alaihi Wasallam ikuti aku (Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam) Maka kalau kalian ngikuti Rasulullah, maka niscaya Allah akan cinta kepada kalian. Jadi cintanya kita diterima, kalau apa? ikutin Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam.
Maka Allah bukan lagi nerima cinta, Allah bakal cinta kepada kita. Karena kita sudah taat patuh kepada perintah Allah Subhana wata’ala. Bahkan seorang Al Imam Yahya Bin Muadz Ar-razi , beliau menjelaskan lagi hakikatnya cinta karena Allah itu ada cirinya, ada tandanya, apa? orang kalau cinta kepada sesuatu, orang cinta kepada seseorang, kalau bener-bener murni karena Allah. karena menjalankan perintah Allah, dibilang katanya mahabbahnya itu gakan nambah kalau dibaikin. kita cinta, sayang, seneng Ama seseorang, seseorang yang kita sayangin, yang kita senangi tersebut, tiba-tiba baik sama kita. maka dengan kebaikannya tersebut, cinta kita jadi nambah, ini bukan karena Allah.
Tapi cintanya dikarenakan kebaikannya, lalu bagaimana Kalau tidak baik? Nah ini, dan jangan sampai mahabbah tersebut, tanda ciri orang yang cinta karena Allah. Dia enggak akan berkurang cintanya di karena sesuatu yaitu yang tidak enak. Kalau dikasarin berkurang, kita senang cinta ngedukung seseorang ternyata yang kita dukung, yang kita cintai, yang kita muliakan tersebut, berbuat perbuatan yang tidak enak untuk kita.
Kita justru dikasarin, kita justru enggak dapet hal yang enak, otomatis yang tadinya cintanya 100% jadi berkurang. Kalau berkurang cintanya karena hal yang tidak enak, atau dikasarin dan lain sebagainya. Ini bukan cinta karena Allah, namanya cinta karena Allah itu gak nambah kalau dibaikin, juga nggak berkurang kalau disakitin. Itu artinya ciri-cirinya orang tersebut murni karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bukan Karena sebab apa. Maka kata Habib Ali Bin Hasan, kalau seorang Imam Ar-razi aja berkata seperti itu. Beliau mencoba dengan yang namanya mafhum mukhalafah, kepahaman seperti itu kita balikin aja. Apa itu? Hakikat, benci seseorang karena Allah bukan karena sebab lain tapi karena Allah. Kebencian, kemarahan tersebut gakan berkurang dengan kebaikan. kita kesel, kita gak seneng dengan seseorang, tiba-tiba orang yang kita sebelin, yang kita nggak seneng tersebut, yang kita benci, Berlaku baik sama kita. Karena berlaku baik sama kita, akhirnya benci kita, marah kita kurang. Kenapa? Karena udah berlaku baik sama kita. Ini bukan karena Allah, begitu juga kalau udah kita kesel, atau gak seneng kepada seseorang karena Allah. Tiba-tiba ini orang yang kita enggak senengin karena Allah tersebut, berbuat perbuatan yang kasar kepada kita, nyakitin kita, nambahin kesel kita. Karena perbuatan tersebut bertambah marah kita, udah 100% nambah lagi jadi 200%, gara-gara perbuatan yang gak enak ini namanya benci bukan karena Allah.
Kalau bener benci karena Allah, dia gakan berkurang kebenciannya kalau dibaikin, juga gakan bertambah kalau dia disakitin. Maka Maksudnya apa sih Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Athos ini mengajarkan, mendidik kepada murid-muridnya, kepada para pengikutnya para muhibbinnya, untuk cinta kepada keluarga Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Maksud tujuan daripada ucapan nasehat Habib Umar ini adalah Semata-mata Beliau berkata ini karena ingin mendorong mendorong kepada kita, memotivasi kita, beliau menyemangati kepada kita untuk melazimi mahabbah Kepada beliau Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Athos. kita dididik untuk Istiqomah cinta kepada beliau, kita dididik untuk kita ini prinsip didalam cinta, gak berubah Karena sebab keadaan, gak berubah karena sebab apapun. Tapi, tetap di dalam cinta kepada Habib Umar dan kepada orang-orang yang seperti Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Athos para ahli lah, para auliyaillah, para alim ulama, dari Keluarga Rasulillah shallallahu alaihi wasallam yang mana mereka itu semua adalah keturunan dari pada keluarga Rasulillahi shallallahu alayhi wasallam. Ini maksud tujuan Habib Umar, Kenapa? karena nanti di akhir zaman Habib Umar tahu cinta kita bakal berubah, karena Sebab, karena keadaan, dan karena lain-lainnya. Maka, Habib Umar ngajarin biar kita tetep cinta kepada beliau, tetap cinta kepada orang-orang yang seperti beliau, daripada para Habaib keturunan Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam.
Kenapa? Maka, sesungguhnya cinta kita kepada keluarga Nabi Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam secara Hakikat,ini pandangan secara hakikat nya kalau kita cinta kepada keluarga Rasulullah,, kepada keturunan Rasulullah ini, secara hakekatnya adalah kita cinta kepada keluarga nabi itu hakekatnya, kita cinta kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Kalau ada orang cinta kepada keluarga Rasulullah hakekatnya itu orang cinta kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Dan kata Habib Ali Bin Hasan, Hakikatnya kalau ada orang yang udah cinta kepada keluarga Nabi, hakikatnya cinta kepada Rasulullah. Dan kalau udah ada orang hakekatnya dia cinta kepada Rasulullah, Tandanya orang tersebut hakekatnya cinta kepada Allah subhanahuwata’ala. Karena dia sudah taat, dia sudah patuh, menjalankan perintah Allah, permintaan Rasulullah.
Permintaan Allah kepada Rasulullah ada di Alquran ada di Hadist, semua mengajak untuk kita agar cinta kepada keluarga Nabi Shallahu alayhi wassalam. Kalau kita cinta kepada keluarga Rasulullah, berarti kita cinta kepada Rasulullah. Kalau udah cinta kepada Rasulullah, berarti kita cinta kepada Allah, Karena kita taat patuh taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. maka Habib Ali Bin Hasan berkata, maka dikatakan oleh para alim ulama. kepada para pecinta keluarga Nabi, para pecinta Habaib, para alim ulama keturunan Rasulullah. Udah begini aja kita sempitin maknanya, Muhibbullah.
Hakekatnya mereka itu ada pecinta Allah. kalau ada orang cinta Habaib, tandanya dia cinta kepada Allah. Karena ini adalah perintah Allah dalam surat Al-Qur’an, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, katakan wahai Rasulullah kepada umat mu, aku tidak meminta upah atas jerih payah dakwahku kata Rasulullah ini yang minta Allah tapi yang diminta kecuali yang diminta oleh Allah Subhanahu Wa Ta’Ala kepada umat Rasulullah yaitu adalah cinta kepada kerabat keluarga Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Jadi kalau ada orang cinta kepada Habaib, kata Habib Ali Bin Hasan ‘Muhibbullahi’ berarti orang tersebut adalah pecinta Allah subhana wa taala. Dan sebaliknya kata Habib Ali Bin Hasan, kita udah ga usah bahas panjang lebar, gausah bahas sebabnya apa, kalau ada orang benci kepada keluarga Nabi, benci kepada para habaib keturunan Rasulullah. simpelnya begini, bagi mereka yang berani benci, bahkan memusuhi mereka, memerangi mereka keluarga Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Maka, cukup dikatakan satu apa itu? ‘Aduwwullah (musuh Allah).’ kalau ada orang berani memusuhi keluarga Nabi, sudah sebut saja berarti itu orang musuhnya Allah. kenapa? Karena dia udah musuhin Rasulullah dan Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam sudah berkata kepada keluarganya, aku ini berdamai kepada orang yang berdamai dengan kalian wahai keluarga Nabi, dan sayanya akan perang, kepada siapa? Kepada orang yang berani memerangi kalian.
Saya memerangi kepada orang yang memerangi kalian ini, ucapan Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam. Jadi kalau ada orang berani benci kepada keluarga Nabi, berarti dia sudah mulai berani benci kepada Allah, berarti dia sudah nantangin Allah, nantangin Rasulullah. Sehingga disimpulkan kata Habib Ali Bin Hasan bahwasannya, bagi yang berani Benci dan memerangi kepada mereka ( Habaib ) berarti Tandanya orang tersebut adalah musuhnya Allah, musuhnya Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam.
Maka kata Habib Ali Bin Hasan setelah beliau menjelaskan itu semua. beliau cuma berkata satu, apa itu? Pahami ini, gaperlu dijelasin lagi, pahamin aja itu, yang tadi pahamin. maka didoain Habib Ali Bin Hasan Apa itu? ‘salamakallah’ semoga dengan kepahaman tersebut, Allah akan menyelamatkan kalian di zaman yang fitnah seperti ini, kita diselamatkan oleh Allah subhanahuwata’ala karena kita sudah memasuki bahtera perahu yaitu keluarga Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. yang diibaratkan seperti bahtera perahu Nabi Nuh Alayhissalam, Siapa yang kumpul menaiki perahu tersebut akan selamat.
Yang tertinggal, tidak mau masuk, akan tenggelam. Nah kita minta dengan doanya Habib Ali Bin Hasan Al Athos, yang dibilang tadi pahami ini makna niscaya Allah akan menyelamatkan kalian. kita minta dengan keberkahan Habib Umar Bin Abdurrahman Al Athos, agar kita diberikan keselamatan di dunia, keluarga kita diberikan keselamatan di dunia, saudara-saudara kita diselamatkan di alam dunia, diselamatkan ketika kita sedang menghadapi sakratul maut, diselamatkan kita di alam barzakh, diselamatkan kita di padang mahsyar, diselamatkan kita daripada api neraka, berkahnya baginda kita Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.
Robbi fanfa’na bibarkatihim wahdinal Husna bihurmatihim Wa amitna fi thoriqotihim, Wa mu’afathim minal fitni.
Wassalammualaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.