Ceramah Syaikh Sholeh Al Umari – Masjid Nurul Musthofa Center 29 Jan 2022
Assalamualaikum Warahmatullahi Ta’ala Wabarakatuh,
Alhamdulillah, puji syukur pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kita Taufik, sehingga kita bisa bersama berkumpul di tempat yang mulia ini.
Shalawat serta salam yang dihaturkan kepada Baginda Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, karena berkat beliaulah sebab kebaikan mengalir kepada kita, karena beliaulah sebab berkah mengalir kepada kita semuanya. Kalau bukan Karena Nabi kita Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, kalau bukan karena keluarga Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, tidak mungkin kita bisa mengenal Kebaikan, tidak mungkin kita bisa mengenal cahaya, dan tidak mungkin kita bisa mengenal Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dan kita dijadikan sebaik-baik umat karena berkahnya Nabi Muhammad dan penyebab kita bisa hadir di tempat ini karena berkah keluarga Nabi Muhammad di dunia ini. Kita berterima kasih kepada guru kita semuanya khususnya Habib Hasan bin Ja’far beserta saudara-saudaranya, Semoga Allah senantiasa membalas beliau semuanya dan semoga nanti di akhirat akan mendapatkan perhatian dari Allah subhanahu wa ta’ala dan perlindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dan semoga Almarhum Al Habib Musthofa bin Ja’far senantiasa dirahmati Allah Ta’ala dan semoga cahaya di majelis ini mengalir kepada beliau. Alfaqir, senantiasa melihat Instagram lihat YouTube ada Habib Hasan, dan saya mencari dimana orang ini berada? di mana Habib Hasan ini berada? dimana majelisnya, apakah ada di bumi atau ada di langit? Alhamdulillah sekarang kita bisa berkumpul bersama disini. Alhamdulillah kita bisa berkumpul secara jasad disini sebelum kita berpisah di akhirat nanti. Alfaqir merasakan senangnya bisa berkumpul disini khususnya bersama Habibana Hasan dan ini kemudian luar biasa untuk saya sendiri.
Maka cinta kepada keluarga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah harta yang amat mahal, mencintai mereka adalah sebuah kebahagiaan, dan dekat kepada mereka berbuah ibadah. Dan menemani mereka keluarga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah sumber ibadah. Maka, barangsiapa diantara kita ingin mendapatkan dan dunia berkumpulah dengan keluarga Nabi Muhammad SAW. Yakinlah, bahwasanya tidak mungkin ada seorang Alim baik itu seorang Ustadz, baik itu seorang Dai, baik itu seorang Kyai, melainkan harus melalui mencintai keluarga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Coba kita cari ulama-ulama yang tersebar di nusantara ini baik itu di Lombok, di Sumatera, Kalimantan, di Bali tidak mungkin orang ini menjadi orang alim besar, melainkan dia mencintai Ahlul Bait ( Keluarga Nabi ) atau menjadi salah satu murid dari Ahlul Bait.
“Barangsiapa ingin mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah subhanahu wa ta’ala di dunia ini, Maka berpeganglah kepada keluarga Nabi Muhammad”
Di dalam ilmu Nahwu ada istilah namanya attawabi, ini kalau dinahwu ada Badal, ada Athof dan sebagai ada empat macam. Maka ciri-ciri dari attawabi ini adalah ketika madbu’ nya dhiyarofa’ maka ta’binya dia dhiyrofa’. apabila madbu’nya dyanashob Tabi’nya juga dyanashob dan begitu seterusnya.
Akhirnya dikatakan oleh Habib Umar bin hafidh “Barangsiapa yang mengikuti orang yang diangkat derajatnya, dia akan ikut diangkat derajatnya. Akan tetapi, Barangsiapa yang mengikuti orang yang dihinakan oleh Allah subhanahuwata’ala, dia akan juga dihinakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dan barangsiapa yang mengikuti orang yang jauh dari Allah, Allah akan menjauhkan dia dari Allah subhanahuwata’ala”.
Oleh karenanya saya berkata, bertanya kepada antum semuanya, para pemuda para pemudi. siapa idola kita? siapa yang kita ikuti di dalam Instagram, di Facebook, di YouTube, Apakah kita ikuti pemain bola? atau kita ikuti orang-orang fasik? maka Barangsiapa yang mengikuti orang-orang fasik, Allah akan menjatuhkan kita. Akan tetapi ketika, kita berpegang erat dengan keluarga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, kita akan mendapatkan kebahagiaan dan derajat yang tinggi di sisi allah Subhanahu wa Ta’ala. Pernah disebutkan oleh Nabi kita Muhammad Shalallahu Alaihisalam,
Andaikan ada orang alim, Andaikan ada seorang wali, Andaikan ada guru besar yang meninggal di tengah-tengah Ka’bah. Akan tetapi di hatinya ada rasa benci kepada keluarga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. maka, akhirnya dia akan masuk ke neraka. Setiap habaib dari keluarga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, dari ahlulbait Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wassalam, baik itu laki-laki maupun perempuan jasad mereka, daging mereka, darah mereka bukanlah sia-sia. Melainkan, di dalam mereka bersambung dengan darahnya Sayyidah fatimatuz-zahra yang bersambung dengan Nabi kita Muhammad Shalallahu Alaihisalam. Daging mereka bersambung sampai ke Sayyidah fatimatuzzahra yang akhirnya juga bersambung dengan Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Maka, ketika kita bersalaman dengan para habaib rasakanlah, resapi lah, bahwasanya kita cium ini bukan tangan orang biasa, bukan tangan orang biasa, melainkan tangan yang bersambung jasadnya, hatinya dengan fatimatuzzahra yang artinya bersambung dengan Baginda kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda, ” Fatimah adalah bagian dari diriku dan Ahlul Bait atau keluarga Nabi Muhammad Shallallahu salam sekarang ini adalah bagian dari sayyidatuna fathimah. kemudian Nabi kita Muhammad berkata Barangsiapa yang membuat bahagia Sayyidatina Fatimah, maka aku akan membuat dia bahagia, dan barangsiapa yang membuat murka Sayyidah Fathimah maka aku juga akan murka dengannya”. Kemudian rasa aman yang kita rasakan saat ini adalah berkat keluarga Nabi Muhammad Shalallahu Alaihisalam, karena merekalah pelindung muka bumi ini.
Guru saya yang bernama Al Habib Muhammad bin Abdullah Al Haddar yang mana Al Habib Muhammad ini, guru juga dari Umar bin Hafiz dan Alhamdulillah saya pernah bertemu, pernah berguru dengannya pernah mengatakan,” Andaikan di sebuah desa, di sebuah kampung di sana banyak orangnya, akan tetapi tidak didapati satu orangpun dari keluarga Nabi Muhammad SAW. Aku sangat khawatir dan takut akan diturunkan bencana dikota tersebut, karena keluarga Nabi sebenarnya adalah pelindung bumi”.
Oleh karenanya, mari kita sambut bulan Rajab didepan mata kita dengan semakin mencintai keluarga Nabi Muhammad.
Bulan Rajab ini adalah bulannya Allah subhanahu wa ta’ala, yang dimana Nabi Muhammad di dalam kandungan pertama kali di dalam bulan rajab. Maka, bulan Rajab adalah bulan
kandungan Nabi Muhammad Shallallahu salam, dan bulan Robiul Awal bulan Lahirnya Nabi Muhammad Shalallahu Alaihisalam. Bulan Rajab ada salah satu asyhurul hurum, segala amal kebaikan yang dilakukan dalam bulan Rajab akan dilipatgandakan, begitu pula berlaku untuk kejelekan yang dilakukan dalam bulan rajab.
Para ulama Kita khususnya di Negeri Hadromaut, di kota hadramout mereka ketika hendak menyambut bulan Rajab, tiga bulan lima bulan sebelumnya sudah bersiap-siap untuk menyambut malam pertama di bulan Rajab. Ada empat malam yang tidak mungkin doa kita ditolak oleh Allah subhanahuwata’ala, diantaranya adalah malam pertama di bulan rajab. Beberapa hari kedepan, kita akan menyambut malam pertama dari bulan Rajab. Maka manfaatkan malam tersebut dengan kita lemparkan semua hajat kita kepada Allah subhanahuwata’ala, kita jatuhkan hati kita di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebelum ini guru kita Al Habib Hasan bin Ja’far, memerintahkan untuk membaca Qosidah ya tawwab tub Alaina untuk menyambut bulan Rajab. karena kenapa? Karena bulan Rajab adalah bulan istighfar, bulan meminta ampunan kepada Allah subhanahuwata’ala.
Betapa banyak nya kekasih-kekasih Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam rajabnya yang meneteskan air mata karena malu kepada Allah subhanahuwata’ala. Akan tetapi, kita sebagai Muslim dan muslimah sudah berapa bulan, berapa tahun tidak pernah meneteskan air mata karena takut kepada Allah Ta’ala. Kita hanya menangis karena perihal sakit saja, kita menangis karena ketinggalan atau tidak mendapatkan harta dunia, kita tidak pernah menangis karena takut kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, dan kita tidak pernah menangis karena cinta dan rindu kepada Allah. Bahwasanya orang Indonesia Ini hatinya lembut lembut, oleh karenanya Mari kita sambut malam pertama dari bulan Rajab ini sebagai tempat dan waktu untuk mengubah keadaan kita menjadi lebih baik. perbanyak dan istighfar di bulan yang penuh berkah. Selagi kita berpegang teguh dengan Keluarga Nabi Muhammad, Jangan takut, jangan risau, jangan khawatir. insya Allah kita akan mendapatkan keamanan didunia dan diakhirat.
Kalau bukan rasa ikhlas yang amat mendalam, kalau bukan karena kejujuran dari hati Habibana Hasan bin Ja’far, tidak mungkin yang namanya Qasidah Ya Tarim bisa tersebar kemana-mana. Qasidah Ya Tarim sudah sampai ke penjuru dunia, sampai-sampai di negeri Yaman anak-anak kecil di sana qosidahnya ya Tarim ya Tarim juga karena berkahnya Habib Hasan. Oleh karenanya, Mari kita ikatkan, pegang erat para orang yang jujur, Insya Allah kita termasuk orang-orang Jujur. Allah berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman senantiasa bertakwa kepada Allah, dan jadilah bersama orang-orang yang jujur”. Oleh karenanya saya di sini, datang ke tempat ini, berziarah di tempat ini, berkunjung di tempat ini, Karena rasa cinta yang amat mendalam kepada keluarga Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Dan intisari dari apa yang disampaikan adalah, ingat bahwasanya Rajab adalah bulan yang mulia sebagai penyambutan untuk menghadapi bulan Ramadhan.
Al- Habib Muhammad bin Abdullah Al-Haddar mengatakan, ” Bulan Rajab adalah bulannya kita menanam, kemudian ketika menginjak ke bulan Sya’ban, waktu itu adalah bulan untuk menyirami tanaman tersebut. Ketika kita sampai dalam bulan Romadhon, maka Romadhon adalah bulan kita panen tanaman kita”. Maka, barangsiapa yang tidak menanam di bulan Rajab, tidak mungkin dia bisa memanen di dalam bulan Romadhon. Tanam niat yang yang baik di dalam bulan rajab untuk menghadapi bulan Ramadhan. Kita tanamkan niat yang benar-benar untuk bertaubat kepada Allah subhanahuwata’ala didalam bulan Rajab,
sehingga kita bisa memanen hasilnya nanti di dalam bulan Romadhon. Dan barangsiapa di dalam salah satu bulan yang diharamkan, yang dimana Rajab termasuk bulannya. Barangsiapa yang berpuasa tiga hari, hari Kamis, Jumat dan Sabtu. Maka dia akan mendapatkan ganjaran seakan-akan beribadah selama 900 tahun. 900 tahun dibandingkan hanya dengan tiga hari berpuasa. Maka kita harus semakin menyemangatkan diri kita, untuk menghadapi bulan Rajab dan Ramadhan.
Semoga kita senantiasa mendapatkan kesempurnaan Taufik untuk bisa hadir di majelis seperti ini. Semoga Allah memberikan kita rezeki, rasa cinta kepada keluarga Nabi Muhammad. Jangan biarkan kita jauh daripada Nabi Muhammad, baik didunia maupun diakhirat. Dan semoga kita di kumpulkan bersama di akhirat. Tanamkan dalam hati kita, rasa cinta kepada majelis ini. Dan semoga Habibana Musthofa bin Ja’far senantiasa diselimuti dengan cahaya dari Allah subhanahu wa ta’ala, senantiasa diberikan kebahagiaan oleh Allah subhanahuwata’ala sampai hari kiamat. washallahu ala Sayyidina Muhammadin, Wa ala Alihi wasohbihi Wassalam.
Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh