Ceramah Ust Fathan – Majlis Burdah | 18 Jan 2022
Assalamualaikum Warahmatullahi Ta’ala Wabarakatuh. Alhamdulillah, Allahumma sholli ala sayyidina wa Maulana Muhammadin alladzi kholaqol Miftah wa’ala alihi washohbihi wasallim Amma ba’ad.
Yang sama-sama kita muliakan Fadhilatul Habib Sayyidil Walid Hasan bin Ja’far bin Umar bin Ja’far Assegaf, yang kita doakan bersama-sama semoga Allah subhanahu wa ta’ala selalu menyertai beliau dengan keberkahan, Allah berikan sehat afiat, serta umur yang panjang, Amin ya robbal alamin. Juga segenap para asatidzah, para guru-guru yang mohon maaf tidak dapat al-faqir sebutkan namanya satu persatu, tanpa sedikitpun mengurangi rasa Takdzim hormat alfaqir kepada mereka semua. Yang juga kita doakan bersama-sama, semoga Allah subhanahu wa ta’ala selalu memberikan kepada guru-guru kita keberkahan, sehat afiat hidup berkat selamat, dunia akhirat Amin ya robbal alamin.
Para hadirin, jamaah Majelis Nurul Musthofa yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala. sedikit mengulang kembali apa-apa yang telah disampaikan oleh Al Ustadz Wahyudin di dalam Kitab Kandus sa’adatil abadiyah karangan Al-Imam Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi yang dimana, Al imam Ali mengatakan yang artinya, ” amal-amal ibadah kita di zaman ini ( di zaman Habib Ali Al Habsyi kurang lebih 100 tahun yang lalu ) ketika itu beliau mengatakan amal ibadah itu semuanya tercampur ibarat kata bahasa kasarnya cacat kalau, beliau lagi mengibaratkan katkan seperti batang yang digrogoti oleh ulat”. Nah itu amal kita sekarang. kita baca Quran, kita salat, kita sedekah, cacat. ada rianya, ada ujubnya ada Sombongnya, bener ga? dikit-dikit status Story WhatsApp, Story Instagram, lagi sedekah, lagi hadir majelis. hati-hati! Ria hati-hati Ria, Antum sudah capek-capek hujan-hujanan datang ke majelis, bikin Story didalam hati di dalam hati tersembunyi Ria, hangus,cacat! tapi jangan khawatir Al-Habib Al-Imam Ali mengatakan ” tidak ada lagi amal-amal yang paling manfaat bagi kita, yang sering beramal dengan cacat kecuali duduk dengan orang-orang yang Arif Billah”. Al Qutub Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf pernah mengatakan ” seseorang yang di dalam hidupnya, tidak pernah sekali saja duduk bersama Arif Billah. Maka, jangan pernah harap di dalam kehidupan orang tersebut akan mendapatkan kebahagiaan”. kenapa ? karena kata Imam Ali dalam qasidah nya yang artinya ” kebahagiaan tergantung semua kebahagiaan tersebut, dengan kita mengikuti jalan mereka, dengan kita meneladani mereka, dengan kita mengamalkan nasehat-nasehat mereka. Maka beruntunglah! Siapa orang yang telah melihat mereka, atau melihat orang-orang yang pernah melihat mereka”. Kenapa? karena mereka adalah orang-orang, yang sangat jarang ditemukan orang-orang seperti mereka. Maka dari itu jangan kalian berteman, jangan duduk, Jangan berdampingan, kecuali dengan orang-orang seperti mereka.
Sekarang Coba dah antum ( Jama’ah ) Coba ya habis ini majelis bubar, atau Coba besok atau, habis ini majelis. Coba kita duduk, Entah di mana saja pokoknya selain majelis ilmu, selain Majelis Zikir, selain majelis sholawat. Kita Duduk (nongkrong) dengan teman-teman. Siapin Hp, buka hp Antum sambil merekam. itu HP simpen, rekam pembicaraan terus jalan tongkrongannya terus, jalan 10 menit ente pause. Antum dengarkan, Insyaallah tidak akan lepas dari menggibah orang. mungkin sudah kita lakukan itu, kalau enggak pernah coba ya duduk bersama orang selain orang-orang majelis ilmu, di tempat-tempat selain majelis ilmu pakai rekaman 10 menit pause, dengarkan kembali. Pasti ada ghibah, pasti ada ngomongin orang, pasti ada bohongnya, lah itu maksiat. Tapi alhamdulillah, dua jam tiga jam, kita duduk di tempat ini. Ada ngomongin orang enggak? Ya ada, orang soleh. Kata Imam Sufyan bin uyainah yang artinya ” Menyebut orang nama-nama orang sholeh, akan turun rahmat”. Alhamdulillah kita ngomongin orang, ngomongin orang-orang Shaleh. Nah, maka dari itu hadirin kita sudah Mendengarkan nasehat dari Al Imam Ali Al Habsyi, Mendengarkan nasehat dari guru-guru. jangan pernah lepaskan tempat duduk seperti ini, kalau antum tanya. ” Ya Akhi? Ya Fathan? ini orang-orang yang ada di sini atau guru-guru kita ini termasuk Arifbillah atau bukan?” misalnya ada yang nanya seperti itu. “Ini Habib Hasan, Kyai ini, Ustad ini Arifbillah atau bukan?” saya jawab melalui hadis Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, antum rasakan sendiri. Ini nabi memberikan ciri-ciri orang yang al-arif Billah, yang kenal atau tahu dengan Allah kalau ini tanda tiga ada, berarti guru-guru kita Al arifbillah Insyaallah memang guru kita Arifbillah. yang pertama ya cirinya adalah ketika orang yang kalau kita lihat wajahnya otomatis ingat Allah. cobadah kita lihat wajah guru kita Habibana Hasan, Kyai Muhyiddin, Habib Riza liat mukanya. otomatis kita ingat Allah. Hati tidak mungkin pernah berbohong atas apa yang ia lihat, satu sudah terbukti saat ngelihat Habibana Hasan, kita ingat kepada Allah. Yang kedua, orang yang ketika berbicara, maka akan menambahkan kita sebuah ilmu. Habibana Hasan gitu nggak? kalau beliau bicara nambah ilmu gak? dua sudah terbukti. yang terakhir, orang yang mengingatkan kita akan akhirat dengan setiap gerak-geriknya. terbukti atau nggak? terbukti atau tidak? terbukti Alhamdulillah, kita malam ini duduk bersama orang yang al-arif Billah. Insyaallah sebagaimana kata al-imam Ali alhabsyi, kalau kita duduk bersama Al Arif Billah, maka hati kita akan menjad hati-hati yang kembali. maksudnya? ketika kita maksiat kembalinya cepat, ketika kita lalai lupa kembalinya cepat, Kenapa? karena kita pernah duduk dengan Al Arif Billah. Apalagi selalu batin kita berkaitan dengan mereka-mereka, kita duduk bersama mereka, mendoakan Mereka, Insya Allah ta’ala seperti ini, hubungan seperti ini akan berlanjut nanti di akhirat.
Sebagai penutupan, sudah pernah al-faqir sampaikan di majelis hadroh basaudan. Dimana suatu ketika al-habib Hasan pernah menceritakan, nanti di hari kiamat kan rame tuh miliaran orang. Bagaimana Rasulullah memberikan semua orang ini syafaat? yang mereka sohibul majelis, shohibur hikmad, gimana Rasulullah sendiri memberi syafaat? maka kata Habibana Hasan ” Nanti Rosulullah akan ada pasukan pasukannya, tangan kanan tangan kanannya banyak. Siapa? Mereka para wali, para ulama,para orang-orang Shaleh. Nanti aku Rosulullah perintahkan Wahai Fulan, Wahai Wali, Wahai orang soleh, bawadah bawa rombongan-rombongan yang ente kehendaki bawa. insya Allah nanti di hari kiamat, kita semua yang duduk di sini akan dibawa Habibana Hasan bin Ja’far Assegaf, dipimpin, dibimbing untuk bertemu dengan Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. dan pada akhirnya bersama-sama kita meniti Suroto mustaqim dengan lancar, dan masuk ke pintu surga bersama guru-guru kita dan bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Amin ya robbal alamin.
Hadza wa minni, Semoga apa yang saya sampaikan manfaat bisa kita amalkan sampai akhir hayat aamiin ya rabbal’aalamiin, wal afwu minkum Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
link youtube : https://www.youtube.com/watch?v=n5Ql7Aw7a0w&t=198s